Selasa, 15 Februari 2011

Lowongan Kerja Kontrak SMA/MA/SMK

Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK Memberikan terobosan baru pada siswa/i lulusan SMA/MA/SMK bekerja sama dengan dan Mitra kerja mengajak Putera/i terbaik Se Kabupaten Banyuwangi untuk meningkatkan Kualitas SDM yang dimiliki untuk untuk di kembangkan dalam bentuk aplikasi parktik dan kontrak kerja selama 2 tahun dengan Kualifikasi pekerjaan sbb:
Bagi Anda Para Lulusan SMA IPA/SEDERAJAT DAN SMK LISTRIK, Kami  menawarkan Beberapa Posisi jabatan yang dibutuhkan antara lain
 
Operator Distribusi (OPDIS)
Melaksanakan kegiatan operasi jaringan distribusi listrik, untuk memastikan kegiatan pelayanan teknik   sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Teknik Distribusi (TEKDIS)
Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan Jaringan Listrik Tegangan Rendah dan Tegangan Menengah, dalam keadaan bertegangan dengan sarana dan prasarana yang sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Teknik Penyaluran/ Transmisi (TEKLUR)
Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan Jaringan dan Peralatan Gardu Induk Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
Persyaratan Umum
Jenis kelamin Laki-laki
Lulusa
o SMA/ Sederajat: Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); atau
o SMK: berasal dari jurusan Listrik Arus kuat/ Listrik instalasi (bukan arus lemah/ elektronika , telekomunikasi, atau listrik industri);
Kelahiran tahun 1983-1991 atau sesudahnya ketika mendaftar
Tinggi badan:
o Untuk OPDIS: minimum 160 cm
o Untuk TEKDIS & TEKLUR: minimum 165 cm
Persyaratan Akademis
Bagi yang sudah lulus: Rata-rata nilai hasil Ujian Nasional (SKHUN) minimal 7,5 (tujuh koma lima)
Bagi yang belum lulus (kelas 12 – semester akhir) : Rata-rata nilai raport semester 1 sampai akhir untuk mata pelajaran matematika dan fisika minimal 7,5 (tujuh koma lima)
Belum pernah menikah (dengan disertai Surat Keterangan dari RT setempat);
Berat badan proporsional terhadap tinggi badan (BMI maksimal 30)
Sehat jasmani dan rohani;
Berbadan sehat dan Tidak buta warna (dengan disertai surat keterangan Sehat dari Dokter);
Tidak berkacamata;
Tidak merokok;
Tidak bertatto dan tidak bertindik;
Tidak terlibat dan tidak pernah terlibat tindakan kriminal (dibuktikan dengan SKCK dari Polri diserahkan pada saat wawancara);
Menyertakan Surat Pernyataan Diri di atas materai Rp 6.000,- yang berisi point-point sbb:
o Tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya
o Tidak menderita Rabun malam dan epilepsi
o Bersedia mengikuti pendidikan prajabatan dan tidak menikah selama pendidikan
o Bersedia menjadi pegawai minimal selama 1,5  tahun secara berturut-turut sejak diangkat menjadi pegawai.
o Bersedia untuk ditempatkan di seluruh wilayah kerja PLN  Unit tempat yang bersangkutan diangkat sebagai pegawai baru.
o Bagi yang mempunyai ijazah lebih tinggi dari tingkat SLTA, tidak akan menuntut pengakuan atas ijazah yang dimilikinya.

* Pegawai Pegadaian Kontrak Kerja 2 tahun Diutamakan pada Lulusan MA/SMA/SMK segala jurusan 
A. KETENTUAN UMUM PELAMAR :
1. Pelamar adalah Warga Negara Republik Indonesia diutamakan putra daerah setempat (Kab Banyuwangi)
2. Berpenampilan menarik, enerjik dan ramah;
3. Usia pelamar adalah kelahiran 1983 dan kelahiran 1986 max pendidikan D1
4. Tinggi badan minimal 160 cm dengan berat badan proporsional
5. Memiliki referensi pengalaman kerja bidang Customer Service/Layanan Pelanggan, Kasir,  Pramugari/Pramugara, Administrasi Perkantoran;
6. Memiliki kemampuan mengoperasikan aplikasi Komputer Office
7. Sehat Jasmani, Rohani, Bebas dari Penggunaan Narkoba dan Obat Psikotropika,serta tidak Buta Warna.
PERSYARATAN ADMINISTRATIF dan CARA MELAMAR :
1.Pelamar membuat surat lamaran disertai Riwayat Hidup yang ditujukan ke Direktur Pegadaian c.q Pemimpin Wilayah Cabang Pegadaian (sesuai tempat tinggal dan domisili pelamar);
2. Pas foto terbaru ukuran 4 X 6 sebanyak 3 lembar dan ukuran postcard seluruh badan sebanyak 2 lembar;
3. Foto Copy KTP yang masih berlaku sebanyak 1 lembar;
4. Foto Copy Akte Kelahiran / Surat Keterangan Lahir sebanyak 1 lembar;
5. Foto Copy Ijasah yang dilegalisir (dilegalisir oleh pihak Universitas sesuai dengan lulusan)
6. Foto Copy Transkrip Nilai Akademik yang dilegalisir dengan tanggal legalisir
7.Foto Copy sertifikat keterampilan computer dan/atau prestasi di bidang olahraga, seni budaya yang dimiliki (preferable); jika ada
8.Referensi/surat pengalaman kerja (preferable yang sesuai dengan bidang bisnis Pegadaian) Jika Ada
9.Asli Surat Keterangan Belum Menikah (minimal dari Kelurahan setempat);
10.Asli Surat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian yang masih berlaku atau fotokopi yang telah dilegalisir dan masih berlaku;
11.Membuat surat pernyataan bermaterai Rp.6.000,- dilampirkan pada berkas lamaran (format surat pernyataan dapat di- copy dari halaman terakhir pengumuman ini), yang menyatakan :
12. Bersedia mematuhi seluruh ketentuan rekrutmen. Apabila setelah dinyatakan lulus dalam keseluruhan tahapan seleksi ternyata terbukti memberikan keterangan yang tidak benar atau tidak sesuai dengan persyaratan administrasi yang ditentukan oleh Pegadaian, maka bersedia untuk dibatalkan kelulusannya sebagai Pegawai Kontrak Pegadaian dan bersedia diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
13. Bersedia untuk tidak menikah selama 1 tahun sejak diangkat sebagai Pegawai Tetap Pegadaian dan selama menjalani program On the Job Training; jika yang belum menikah
14. Bersedia ditempatkan di seluruh Banyuwangi dan Luar daerah Mitra Kerja;
15. Bersedia diterima sebagai Pegawai Tetap pada pangkat/grade sesuai dengan ketentuan kualifikasi yang ditetapkan Pegadaian;
16. Bersedia tunduk dengan aturan dan ketentuan yang berlaku di Pegadaian;
17. Bersedia mengganti biaya yang telah dikeluarkan selama proses seleksi apabila pelamar telah dinyatakan lulus seleksi tahap akhir dan mengundurkan diri secara sepihak;
18. Bersedia berangkat menuju tempat penempatan On The Job Training dengan biaya sendiri;
19. Bersedia menanggung segala biaya transportasi dan akomodasi selama proses seleksi dari tempat tinggal (domisili) peserta/pelamar ke tempat lokasi seleksi.
Surat Lamaran Kerja dapat Dikirim Melalui Kesekretariatan Pemkab Banyuwangi atau
Bagi pelamar di PLN dapat di kirimkan langsung pada PLN Pusat Kab Banyuwangi Begitu Pula Pada Pelamar pada Pegadaian,Info ini berlaku hingga 17-28 Februari Untuk Test akan di kabari pihak terkait.

Terima Kasih Semoga Bermanfaat Untuk Kita semua.





Minggu, 13 Februari 2011

Info Kerja Internal Pemkab

Pemkab Kabupaten Banyuwangi Membuka Lowongan Pekejaan untuk Internal Pemkab Kabupaten Guna Mengisi kekosongan di tingakat Staf Kesekretariatan mengisi di bidang :

* 7 Staf Bidang Kesehatan Masyarakat
* 4 Staf Bidang Humas
* 6 Staf Bidang Perlengkapan
* 3 Staf kepala Rumah tangga pemkab

Dengan Persyaratan Umum
* Warga Negara Banyuwangi sehat jasmani dan rohani.
*Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan
*Tidak sedang terikat perjanjian / kontrak kerja dengan instansi pemerintah
*Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai CPNS / PNS
*Minimal mengerti / mengetahui penggunaan dasar komputer (microsoft office) dan internet (browsing & surat elektronik)
*Berijazah Pasca Sarjana (S2), Sarjana (S1) dan Diploma lll (D3) dari Pergunian Tinggi Negeri / Perguruan Tinggi Swasta yang telah mendapat akreditasi (minimal B)
*Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan) yang dibuktikan dengan hasil test kemampuan bahasa inggris yang akan diujikan dalam Test minimal Nilai test(B+)
Pembeliaan Formulir Di buka setelah Informasi ini terbitkan di SEKRETARIATAN/KEHUMASAN PEMKAB BANYUWANGI dan dipendaftran di mulai dari hari selasa hingga satu minggu ke depan.

Terima kasih semoga bermanfaat untuk anda

Hari ini Valentine Day Vs Maulid Nabi

Ada yang memprihatinkan di hari ini. Begitu memprihatinkan ketika kita melihat kenyataan bahwa umat Islam yang merayakan hari ini sebagai hari kasih sayang atau lebih di kenal dengan Valentine’s Day. Pastinya sudah banyak teman-teman  kita yang sudah mencoba mengingatkan kepada kita tentang sejarah hari kasih sayang tersebut agar kita semua menyadari bahwa tidak ada yang patut kita rayakan di hari ini.
Menurut Saya Pribadi , merayakan hari valentine itu tidak diperbolehkan atas faktor :
Pertama, istilah hari valentine adalah bid’ah yang tidak ada dasarnya dalam syariat Islam. Sebaiknya kita bangga dengan agama kita, yaitu agama Islam dan tidak menjadi orang yang merayakan hari yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Mau buktinya ????
Bila kita lihat ke belakang, sejarahnya berasal dari upacara ritual agama Romawi kuno. Dimana Paus Gelasius I di tahun 496 M yang memasukkan upacara ini ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak saat itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.
The Encyclopedia Britania, Vol. 12 Sub judul : Christianity, menuliskan : “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada tahun 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang meninggal pada tanggal 14 Februari.”
Hal ini secara gamblang memberitahukan kepada kita bahwa seorang Muslim dilarang keras atau DIHARAMKAN untuk merayakan hari besar pemeuluk agama lain, baik agama Nasrani maupun agama dari Romawi Kuno sendiri.
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku …!!!
Alhamdulillah agama Islam mengajarkan untuk selalu memberikan kasih sayang dan rasa hormat kepada kedua orang tua dan sesama manusia tanpa ada hari khusus, dan juga Islam memiliki banyak perayaan yang semestinya diketahui dan dirayakan oleh umatnya walaupun terkadang kita justru melewatkan itu seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berdekatan dengan hari Valentine.
Maulid Nabi Muhammad SAW : Selasa, 15 Februari 2011
Hari dimana seluruh umat Islam merayakan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid Nabi pertama kali diselenggarakan oleh Muzaffar ibn Baktati, raja Mesir yang terkenal arif dan bijaksana. Sedangkan pencetusnya adalah panglima perangnya yang bernama Shalahuddin Yusuf Al-Ayubi pada abad ke 6 M.
Shalahuddin adalah panglima perang pada masa Khalifah Muiz Liddinillah dari dinasti Bani Fathimiyah di Mesir yang mengalahkan pasukan Kristen dalam Perang Salib. Kala itu Shalahuddin menganggap ia perlu mengadakan peringatan Maulid Nabi untuk memotivasi umat Islam. Ia perlu membangkitkan kembali semangat umat Islam agar menang di Perang Salib.
Namun, ada yang mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi dimulai pada tahun 604 H oleh Malik Mudaffar Abu Sa’id Kukburi. Walaupun ada beberapa versi tentang Maulid Nabi dan adanya perbedaan pendapat mengenai perayaannya, namun demikian, terdapat pula ulama yang berpendapat bahwa peringatan Maulid Nabi bukanlah hal bid’ah, karena merupakan pengungkapan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW
Semoga kita lebih mengutamakan kewajiban Kita sebagai Muslim dari pada merayakan sesuatu yang bukan di ajarakan umat muslim.

Sabtu, 12 Februari 2011

Pegawai Honorer,PTT.GTT Segera di tindaklanjuti

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terus memperjuangkan nasib semua guru baik PNS maupun Non-PNS (honorer, wiyata bakti, bantu, PTT/GTT). Hal ini dibuktikan dari hasil rapat kerja PB PGRI dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Beberapa hasil perjuangan dalam rapat Kerja dengan Menpan dan Reformasi Birokrasi serta kepala BKN tanggal 11 Februari 2011 adalah:

1.      Tahun 2011 sebanyak 197.678 guru dan tenaga honorer, termasuk CPNS dan 5.966 orang guru bantu  Banyuwangi akan diangkat PNS
2.      Segera diterbitkan PP mengenai Penyelesaian Permasalahan tenaga Honorer
3.      Segera diterbitkan PP mengenai PTT (termasuk guru) yang antara lain memuat penghargaan/gaji minimal
4.      Segera diterbitkan Perpres mengenai BUP Penilik menjadi 60 tahun
5.      Segera dibayarkannya tunjangan profesi dan penambahan penghasilan Rp. 250.000/bulan (bagi yang belum dibayarkan)


Rabu, 09 Februari 2011

“Suara Nyamuk Memang Berisik, Pengkritik Memang Mengusik”

Mendengar suara nyamuk, rasanya begitu berisik. Padahal nyamuk itu kecil gak sampe sebesar klingking tangan kiri saya. Bukan lantaran suaranya saya merasa terusik dan berisik tapi lantaran suara itu pertanda nyamuk akan menggigit kulit pori-pori saya. Selain itu, adanya nyamuk di tempat kita berada, menjadi pertanda bahwa lingkungan kita kotor. Nyamuk adalah indicator tempat kita kotor

Bukan, nyamuk bukanlah satu makhluk yang bertugas membersihkan lingkungan kita yang kotor. Nyamuk hanya bertugas mengingatkan kita untuk senantiasa membersihkan lingkungan. Nyamuk hanya mengingatkan kita, supaya kita mau bersih-bersih dan memperbaiki keadaan (sikap) yang mengakibatkan lingkungan kita kotor.

Mari kita kaitkan, jika dalam suatu organisasi telah tercipta suasana dan sikap yang kotor, rusak dan perlu perbaikan. Maka akan muncul “nyamuk-nyamuk” yang berisik dan siap untuk menggigit rasa mapan penguasa organisasi. Penguasa organisasi bertipe apa pun akan merasa terusik dan merasa terganggu dengan adanya “nyamuk-nyamuk berisik”. Namun hanya sedikit yang mengerti bahwa pengkritik (dalam hal ini dianalogkan sebagai nyamuk) ada sebagai pengingat bahwa keadaan sudah mulai kotor dan rusak, oleh karenanya sang pemimpin (penguasa) wajib berbenah diri. Itu pun jika pemimpinnya lurus serta mau mengerti. Jika tidak, pemimpin itu akan malah menutup mata serta telinganya.

Ada dua kemungkinan sikap yang bakal diambil dari penguasa organisasi. Jika penguasa organisasi itu berkarakter otoriter, ia akan mengambil sikap “membunuh nyamuk-nyamuk yang ada di sekitar”, melalui berbagai cara yang dipandangnya efektif. Bisa dengan mengkebiri ruang geraknya di tubuh organisasi itu atau juga bisa dengan mematikan sama sekali kiprah para pengkritik di organisasi itu. Lalu bisa juga dengan menawarinya “sesuatu” agar ia bungkam. Cara kedua ialah, jika penguasa itu berkarakter bijaksana dan mampu bersikap dewasa, terlebih dahulu, yang akan ia lakukan ialah membenahi/membersihkan lingkungannya yang kotor serta cara bersikap yang mengakibatkan organisasinya menjadi rusak. Niscaya “nyamuk-nyamuk” itu akan dengan senang hati menghilang untuk sementara waktu sampai organisasi itu kotor kembali.

Suatu ketidakdewasaan jika penguasa (pimpinan organisasi/pemimpin organisasi) tidak bisa menerima para pengkritik ada di sekitarnya padahal ia tau tak akan ada organisasi yang sempurna. Terlebih di Indonesia yang menggunakan system demokrasi, dimana mewajibkan masing-masing manusia mempunyai kuasa serta suara. Dalam system ini, masing-masing manusia dibebaskan untuk mengkritik sejauh batasan-batasan yang diperbolehkan (yang disepakati).

Tidak adil rasanya, jika kita insan organisasi hanya menerima demokrasi ketika muktamar saja (musyawarah tertinggi dalam tubuh organisasi) sedangkan di luar itu tidak. Tipe pemimpin yang berkarakter fasis (mau menang sendiri tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat organisasi) harus diminimalisir jika tidak bisa dihilangkan. Tipe pemimpin fasis bisa dipastikan ia otoriter serta tidak mau menerima kritik. Dan akan cenderung menggunakan cara pertama dalam menyikapi “nyamuk”/pengkritik. Ia akan memberangus para pengkritik sehingga organisasi akan tetap dalam keadaannya yang rusak.

Pemimpin seperti itu pasti akan sangat merasa terusik, terganggu dan bising jika ada pengkritik di sekitarnya. Ia tak akan mau sedikit pun membuka telinganya, yang ia bisa lakukan ialah tutup telinga lalu “membunuhi nyamuk-nyamuk” di sekitarnya. Pemimpin seperti ini, pro status quo dan anti perubahan. Mau serusak apa pun organisasinya yang penting ia merasa nyaman, telinganya akan sengaja ia tulikan serta matanya akan dengan sengaja ia butakan.

Mau berdialog dengan para pengkritik adalah pertanda seorang pemimpin mau membuka diri, membuka telinga, serta membuka mata. Ini solusi agar organisasi, kendaraan tempatnya menuju cita-cita tertentu tetap dalam keadaan sehat. Para pengkritik atau nyamuk-nymuk berisik akan senantiasa ada dan niscaya ada sebagai pengingat satu rumah organisasi telah kotor dan harus sesegera mungkin dibersihkan atau siapa lagi yang bakal mengingatkan bahwa organisasi tengah rusak dan harus sesegera mungkin diperbaiki. Sikap yang tidak tepat jika malah membunuhi nyamuk-nyamuk, karena siapa lagi yang bertugas mengingatkan serta mencegah organisasi hancur lantaran tak ada pengingat.

Senin, 07 Februari 2011

Perekonomian banyuwangi

Kondisi perekonomian daerah secara makro di Kabupaten Banyuwangi dari tahun 2006 hingga 2010
menunjukkan pergerakan yang stabil. Hal ini dapat ditunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun 2006 sebesar 4,58 persen menjadi 5,59 pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 6,04 persen pada tahun 2009. Demikian pula Produk Domestik Regional Bruto (PDRB ADHK), mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2005 sebesar 8,39 trilyun rupiah meningkat menjadi 9,3 trilyun rupiah tahun 2007 dan menjadi 10,4 trilyun rupiah pada tahun 2009. Secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

PDRB ADHK dan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006-2010
No Sektor
Realisasi Kondisi
2006
2007
2008
2009
2010
1 PERTANIAN
4.178.474,97
4.371.508,37
4.610.837,91
4.852.070,74
5.134.326,25
2 PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
335.450,56
354.370,48
375.773,94
400.032,86
426.031,59
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
500.095,16
517.825,45
538.906,54
561.314,48
588.452,20
4 LISTRIK, GAS DAN AIR
MINUM
52.475,13
55.266,02
58.347,90
61.668,00
65.685,97
5 BANGUNAN
26.729,36
28.164,25
30.043,75
32.116,82
33.470,68
6 PERDAGAN , RESTORAN &
HOTEL
1.887.714,39
2.025.100,05
2.171.970,61
2.334.754,61
2.511.102,45
7 PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
372.265,76
390.056,18
405.812,29
429.048,29
451.014,23
8 BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN
574.935,64
591.591,24
613.594,18
643.935,42
671.011,14
9 JASA-JASA
462.701,85
482.045,10
503.778,56
530.111,77
558.234,84

TOTAL
8.390.842,82
8.815.927,14
9.309.065,68
9.845.052,99
10.439.329,35

Pertumbuhan
Ekonomi
4,58%
5,07%
5,59%
5,76%
6,04%

PORSENTASE PERTUMBUHAN SEKTOR - SEKTOR
KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2005-2010
No Sektor
Realisasi Kondisi
2006
2007
2008
2009
2010
1 PERTANIAN
3,70
4,62
5,47
5,23
5,82
2 PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
6,13
5,64
6,04
6,46
6,50
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
3,00
3,55
4,07
4,16
4,83
4 LISTRIK, GAS DAN AIR
MINUM
5,20
5,32
5,58
5,69
6,52
5 BANGUNAN
4,40
5,37
6,67
6,90
4,22
6 PERDAGAN , RESTORAN &
HOTEL
6,69
7,28
7,25
7,49
7,55
7 PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
5,70
7,78
4,04
5,73
5,12
8 BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN
4,58
2,90
3,72
4,94
4,20
9 JASA-JASA
3,74
4,18
4,51
5,23
5,31

TOTAL
8.390.842,82
8.815.927,14
9.309.065,68
9.845.052,99
10.439.329,35

Pertumbuhan
Ekonomi
4,58%
5,07%
5,59%
5,76%
6,04%

KONTRIBUSI SEKTOR DALAM PDRB (ADHK)
KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2006-2010
No Sektor
Realisasi Kondisi
2006
2007
2008
2009
2010
1 PERTANIAN
49,80
49,59
49,53
49,28
49,18
2 PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
4,00
4,02
4,04
4,06
4,08
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
5,96
5,87
5,79
5,70
5,64
4 LISTRIK, GAS DAN AIR
MINUM
0,63
0,63
0,63
0,63
0,63
5 BANGUNAN
0,32
0,32
0,32
0,33
0,32
6 PERDAGAN , RESTORAN &
HOTEL
22,50
22,97
23,33
23,72
24,05
7 PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
4,44
4,42
4,36
4,36
4,32
8 BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN
6,85
6,71
6,59
6,54
6,43
9 JASA-JASA
5,51
5,47
5,41
5,38
5,35

TOTAL
8.390.842,82
8.815.927,14
9.309.065,68
9.845.052,99
10.439.329,35

Pertumbuhan
Ekonomi
4,58%
5,07%
5,59%
5,76%
6,04%

Berdasarkan data tersebut diatas, nampak bahwa kondisi ekonomi Kabupaten Banyuwangi mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahunnya sejak tahun 2005 sebesar 4,58 persen. Kondisi ini terus meningkat pada tahun 2006 hingga tahun 2009, yakni pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi berada diatas 5 persen. Meskipun pada akhir tahun 2007 hingga kuartal kedua tahun 2008, pertumbuhan ekonomi nasional dan dunia sempat tertekan akibat kenaikan harga BBM dunia yang pada akhirnya mendorong naiknya harga BBM, barang dan jasa di dalam negeri, namun kondisi di Kabupaten Banyuwangi dapat dipertahankan. Imbas yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi adalah pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 yang sedikit melambat dan hanya mencapai 5,49 persen tahun 2008 dari sebelumnya sebesar 5,42 persen.

Jumat, 04 Februari 2011

Mengenal Sejarah Blambangan

Kerajaan Blambangan adalah kerajaan yang berpusat di kawasan Blambangan, sebelah selatan Banyuwangi. Raja yang terakhir menduduki singgasana adalah Prabu Minakjinggo. Kerajaan ini telah ada pada akhir era Majapahit. Blambangan dianggap sebagai kerajaan bercorak Hindu terakhir di Jawa.

Sebelum menjadi kerajaan berdaulat, Blambangan termasuk wilayah Kerajaan Bali. Usaha penaklukan kerajaan Mataram Islam terhadap Blambangan tidak berhasil. Inilah yang menyebabkan mengapa kawasan Blambangan (dan Banyuwangi pada umumnya) tidak pernah masuk pada budaya Jawa Tengahan, sehingga kawasan tersebut hingga kini memiliki ragam bahasa yang cukup berbeda dengan bahasa Jawa baku. Pengaruh Bali juga tampak pada berbagai bentuk kesenian tari yang berasal dari wilayah Blambangan.
Merujuk data sejarah yang ada, sepanjang sejarah Blambangan kiranya tanggal 18 Desember 1771 merupakan peristiwa sejarah yang paling tua yang patut diangkat sebagai hari jadi Banyuwangi. Sebelum peristiwa puncak perang Puputan Bayu tersebut sebenarnya ada peristiwa lain yang mendahuluinya, yang juga heroik-patriotik, yaitu peristiwa penyerangan para pejuang Blambangan di bawah pimpinan Pangeran Puger ( putra Wong Agung Wilis ) ke benteng VOC di Banyualit pada tahun 1768.

Namun sayang peristiwa tersebut tidak tercatat secara lengkap pertanggalannya, dan selain itu terkesan bahwa dalam penyerangan tersebut kita kalah total, sedang pihak musuh hampir tidak menderita kerugian apapun. Pada peristiwa ini Pangeran Puger gugur, sedang Wong Agung Wilis, setelah Lateng dihancurkan, terluka, tertangkap dan kemudian dibuang ke Pulau Banda ( Lekkerkerker, 1923 ).

Berdasarkan data sejarah nama Banyuwangi tidak dapat terlepas dengan keajayaan Blambangan. Sejak jaman Pangeran Tawang Alun (1655-1691) dan Pangeran Danuningrat (1736-1763), bahkan juga sampai ketika Blambangan berada di bawah perlindungan Bali (1763-1767), VOC belum pernah tertarik untuk memasuki dan mengelola Blambangan ( Ibid.1923 :1045 ).

Pada tahun 1743 Jawa Bagian Timur ( termasuk Blambangan ) diserahkan oleh Pakubuwono II kepada VOC, VOC merasa Blambangan memang sudah menjadi miliknya. Namun untuk sementara masih dibiarkan sebagai barang simpanan, yang baru akan dikelola sewaktu-waktu, kalau sudah diperlukan. Bahkan ketika Danuningrat memina bantuan VOC untuk melepaskan diri dari Bali, VOC masih belum tertarik untuk melihat ke Blambangan (Ibid 1923:1046).

Namun barulah setelah Inggris menjalin hubungan dagang dengan Blambangan dan mendirikan kantor dagangnya (komplek Inggrisan sekarang) pada tahun 1766 di bandar kecil Banyuwangi ( yang pada waktu itu juga disebut Tirtaganda, Tirtaarum atau Toyaarum), maka VOC langsung bergerak untuk segera merebut Banyuwangi dan mengamankan seluruh Blambangan. Secara umum dalam peprangan yang terjadi pada tahun 1767-1772 ( 5 tahun ) itu, VOC memang berusaha untuk merebut seluruh Blambangan. Namun secara khusus sebenarnya VOC terdorong untuk segera merebut Banyuwangi, yang pada waktu itu sudah mulai berkembang menjadi pusat perdagangan di Blambangan, yang telah dikuasai Inggris.

Dengan demikian jelas, bahwa lahirnya sebuah tempat yag kemudian menjadi terkenal dengan nama Banyuwangi, telah menjadi kasus-beli terjadinya peperangan dahsyat, perang Puputan Bayu. Kalau sekiranya Inggris tidak bercokol di Banyuwangi pada tahun 1766, mungkin VOC tidak akan buru-buru melakukan ekspansinya ke Blambangan pada tahun 1767. Dan karena itu mungkin perang Puputan Bayu tidak akan terjadi ( puncaknya ) pada tanggal 18 Desember 1771. Dengan demikian pasti terdapat hubungan yang erat perang Puputan Bayu dengan lahirnya sebuah tempat yang bernama Banyuwangi. Dengan perkataan lain, perang Puputan Bayu merupakan bagian dari proses lahirnya Banyuwangi. Karena itu, penetapan tanggal 18 Desember 1771 sebagai hari jadi Banyuwangi sesungguhnya sangat rasional.

SITUS-SITUS BUMI BLAMBANGAN

- Makam-Makam Bupati Banyuwangi
Barat pengimaman masjid Baiturrohman terdapat makam-makam bupati Banyuwangi antara lain : Wiroguno II (1782-1818), Suronegoro (1818-1832), Wiryodono Adiningrat (1832-1867), Pringgokusumo (1867-1881), Astro Kusumo (1881-1889), sedangkan Bupati pertama Banyuwangi Mas Alit (1773-1781) gugur dan dimakamkan di Karang Asem Sedayu. Hanya bajunya saja yang dikebumikan di taman pemakaman tersebut.

- Masjid Jami’ Baiturrohman
Tanah wakaf dari masa (Wiroguno I) yang direhap pertama kali pada masa Raden Tumenggung Pringgokusumo. Dulu terdapat kaligrafi bertuliskan Allah Muhammad yang ditulis oleh Mas Muhammad Saleh dengan pengikutnya Mas Saelan. Mulai tahun 2005 sampai sekarang Masjid ini masih dalam tahap renovasi dan akan menjadi salah satu aikon Banyuwangi setelah selesai di renovasi.

- Sumur Sri Tanjung
Ditemukan pada masa Raden Tumenggung Notodiningrat (1912-1920). Terletak di timur Pendopo Kabupaten. Sri tanjung dan Sidopekso merupakan legenda turun-menurun yang merupakan kisah asmara dan kesetiaan yang merupakan cikal bakal Banyuwangi.
Konon jika sewaktu-waktu air sumur berubah bau menjadi wangi maka itu akan menjadi suatu pertanda baik / buruk yang akan menimpa suatu daerah ataupun bangsa ini.


- Musium Blambangan
Berlokasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Awalnya didirikan oleh Bupati Banyuwangi Djoko Supaat Selamet yang berkuasa pada tahun (1966-1978) di kompleks pendopo Kabupaten Banyuwangi namun pada tahun 2004 Musium direlokasikan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi hingga sekarang.
Koleksi yang dimiliki oleh museum antara lain: Berbagai macam kain batik, contoh rumah adat using Banyuwangi, kain-kain dari masa lampau, replica seni musik angklung, aneka macam senjata perang, alat-alat musik peninggalan Belanda, dan yang paling menarik perhatian pengunjung untuk melihat replica Barong dan penari Gandrong yang menjadi simbol Kota Banyuwangi

- Sonangkaryo
Sonangkaryo adalah umbul-umbul kerajinan Blambangan, menurut Mishadi hasil wawancara dengan Sayu Darmani (Tumenggungan) bahwa ibunya yang bernama Sayu Suwarsih telah lama menyimpan Sonangkaryo tersebut, namun ketika dirasa tidak kuat lagi mengemban amanah tersebut, maka dibuanglah satu kotak pusaka yang berisi umbul-umbul Sonangkaryo, Cemeti, dan Lebah penari musuh.

- Tugu TNI 0032
Taman Makam pahlawan yang terletak di bibir pantai Boom merupakan pertempuran tentara laut NKRI yang dipimpin oleh Letnan Laut Sulaiman melawan AL, AD, dan AU Belanda pada tanggal 21 Juli 1947. Tugu tersebut disahkan oleh Presiden RI yang pertama yaitu Bung Karno.

- Benteng Ultrech (Kodim)
Berada di batas selatan markas Kodim, dulu terdapat rumah nuansa Portugis yang dijadikan sebagai tempat pengintaian Balanda terhadap gerak-gerik orang Blambangan di pendopo pada masa pemerintahan Mas Alit.

- Inggrisan
Dibangun oleh Belanda sekitar tahun 1766-1811, yang luasnya sekitar satu hektar, merupakan markas yang dulunya bernama Singodilaga, kemudian diganti dengan nama Loji (Inggris = Lodge, artinya penginapan / pintu penjagaan) yang disekitarnya dibangun lorong-lorong terhubung dengan Kali Lo (Selatan), dan Boom (Timur) akhirnya diserahkan kepada Inggris setelah Belanda kalah perang (Sumber Java’s Last Frontier, Margono. 2007),selatan berupa perkantoran yang disebut Bire (Sekarang Telkom) dan kantor pos, di daerah tersebut pernah terjadi peristiwa yang hamper mirip dengan peristiwa di hotel Yamato, Surabaya, yaitu orang-orang Blambangan dengan berani merobek bendera belanda yang berwarna merah putih biru menjadi merah putih saja.
Depan Inggrisan terdapat Tegal Loji, selatannya adalah perkampungan Belanda (Kulon dam), timurnya adalah Benteng Ultrech dan tempat penimbunan kayu gelondongan (sekarang Gedung Wanita) sebelah utara dulu sebagai kantor regent dan garasi kuda mayat (sekarang Bank Jatim) dan perumahan Kodim sekarang, dulu adalah markas polisi Jepang / kompetoi lalu jaman Belanda dijadikan perumahan svout.

- Makam Datuk Malik Ibrahim
Salah satu Waliyullah keturunan Arab Saudi yang banyak di kunjungi peziarah dari dalam dan luar Banyuwangi terletak di Desa Lateng Banyuwangi.

- Konco Hoo Tong Bio<
Terletak di Pecinan kecamatan kota Banyuwangi pada waktu terjadi pembantaian orang-orang Cina oleh VOC di Batavia, seorang yang bernama Tan Hu Cin Jin dari dratan Cina yang menaiki perahu bertiang satu.
Perahu tersebut kandas di sekitar pakem dan Tan Hu Cin Jin memutuskan menetap di wilayah Banyuwangi. Untuk mengenang peristiwa tersebut, didirikanlah klenteng Hoo Tong Bio.
Setiap tanggal 1 bulan Ciu Gwee (kalender cina), pada tengah malam sebelum tahun baru diadakan sembahyang bersama. Dalam acara tahun baru Imlek kesenian barong Said an Kong-kong ditampilkan, kemudian ada sebuah acara yang disebut Cap Go Mee dirayakan pada hari ke 15 sesudah tahun baru Imlek, dengan mengarak patung yang Maha Kong Co Tan Hu Cin Jin keliling disekitar kampung pecinan. Hal ini dimaksud kan untuk menolak bala’ dan mengharap berkah kepada Tuhan. Acara ini dimiriahkan dengan tarian barongsai dan berbagai kesenian daerah lainnya. Makanan khas yang disajikan adalah lontong Cap Go Mee.

Tak hanya itu, Hari ulang tahun tempat ibadah Tri Dharma “Hoo tong Bio” yang dibangun pada tahun 1781, ucapan itu bertujuan untuk memperingati kebesaran yang mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin dan biasanya doadakan pd tanggal 27 Agustus.

- Watu Dodol
Sebuah batu besar terletak di daerah ketapang yang pernah ditarik oleh kapal Jepang, pernah dijadikan benteng pertahanan Jepang pada masa perang dunia II, dan pada maa setelah kemerdekaan dijadikan tempat pendaratan Belanda antara lain 14 April 1946 yang mendapatkan perlwanan orang Banyuwangi dibawah kepemimpinan Pak Musahra (orang tua dari Lurah Astroyu), 20 Juli 1946 Belanda mendapatkan perlawanan dari Yon Macan Putih yang dipimpin oleh Raden Abdul Rifa’I dan Letnan Ateng Yogasana, 21 Juli 1947, Yon Macan Putih yang berhasil menenggelamkan kapal dan tengker milik Belanda.
Sejak dahulu kala tempat ini dijadikan tempat Upacara Agama Hindu yaitu Jala Dipuja / Melasti / Melayis yang di maksud untuk memohon anugerah dari penguasa laut, pelaksanaannya bertepatan pada saat mentari bergeser ke Utara khatulistiwa sebelum datangnya hari raya Nyepi.
Upacara ini dipimpin oleh seorang pendeta yang memberkati umatnya dengan cara mencipratkan “Tirta Suci” yaitu air suci yang diambil dari sumur pitu (tujuh sumber air)